Kamis, 20 November 2008

KKP Berhasil Membuat Mie dari Labu Kuning
*Uji Kesukaan Pangan

MUSI RAWAS-Kantor Ketahan Pangan (KKP) kabupaten Musi Rawas (Mura) bekerjasama dengan Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan uji kesukaan pangan, di desa Air Satan kabupaten Mura, Selasa (18/11) lalu.

“Uji Kesukaan pangan sebagai bentuk pelaksanaan kegiatan pengembangan pangan lokal sesuai surat Kepala Badan Ketahanan Pangan (KBKP) propinsi Sumsel, No. 521/Ban-Ketpang-262/1008, 23 Oktober 2008,” kata Ir Prima Dina Surya Rozak, Kepala Kantor Ketahanan Pangan kabupaten Mura, melalui press realise-nya, Kamis(20/11).

Selain itu lanjut Prima, untuk merespon isu strategis 2009 Kantor Ketahanan Pangan kabupaten Mura, diantaranya belum meratanya ketersedian dan distribusi pangan antar waktu dan antar wilayah. Kemudian belum optimalnya pengendalian cadangan pangan daerah. Masih perlu penanganan daerah rawan pangan. Masih kurangnya penerapan kajian pangan dan belum beragamnya pola konsumsi pangan bergizi dan berimbang sesuai dengan Pola Pangan Harapan (PPH).

Masih dalam proses realisi tadi, peserta uji kesukaan pangan itu diikuti kelompok pangan olahan perempuan tani mandiri dan anggota TP PKK desa Air Satan yang diketuai Ny Ratmi Sulvianti, SAg serta dihadiri Kepala Desa Air Satan Ghufron. Dan Ketua PKMT Unsri, Dr Ir Elmeizy Arofah MSi. Menurut Prima uji kesukaan pangan kali ini pihaknya melakukan pembuatan mie terbuat dari labu kuning, kemudian disebut ‘mi laku’.

Lalu Prima menyebutkan cara membuatanya, pertama labu kuning dibersihkan. Setelah bersih dikukus dengan kulit (tanpa dikupas). Setelah matang kupas kulitnya, kemudian diperas menggunakan kain blacu lalu dihaluskan. Langkah selanjutnya 210 gram labu halus dicampur dengan 390 gram tepung terigu (sebagai adonan dasar). Satu butir telur bebek ditambah 1 sendok galam halus, satu sendok air dan 1 sendok minyak sayur diaduk rata, kemudian bahan ini disebut (bahan campuran). Berikutnya bahan capuran dimasukan ke dalam adonan dasar, aduk hingga rata.

Adonan tadi dipipiskan menggunakan alat ekstruder hingga ketebalan 1-2 Milimeter (jadi lembaran mie). Lembaran mie dicetak menggunakan alat pemotong mie. “Agar mie tidak menyatu tambahkan sedikit tepung terigu sambil diratakan. Berikut siapkan air mendidih yang diberi 1 sendok minyak sayur untuk merebus mie selama 5 menit dan tiriskan lalu segera diberi minyak sayur. Mie siap disajikan, bisa untuk mie bakso, rujak mie dan lain-lain,” kata pria kelahiran Palembang, 16 Mei 1958 itu.(04)

Tidak ada komentar: