Rabu, 05 November 2008

Terdapat 100 Anak Terlantar Musiman


LUBUKLINGGAU-Berdasarkan catatan Dinas Sosial di Lubuklinggau ada sekitar 100 anak terlantar. Mereka sulit dibina, karena rata-rata bukan warga asli Lubuklinggau, serta sering berpindah-pindah tempat, demikian yang diungkapkan Kasi Rehabilitasi Anak, Agus Suroto S.Sos MM, di kantornya Rabu (5/11).

Dia menajelaskan, Kota Lubuklinggau merupakan daerah terakhir tempat pemberhentian Kereta Api (KA) sehingga berpotensi menjadi persingahan anak terlantar tersebut. “Mereka datang ke Lubuklinggau menggunakan sarana KA. Kemungkinan mereka berasal dari Tebintinggi, Lahat, Muara Enim, Prabumulih atau Palembang,” ujarnya.

Masih kata Agus, musim-musin tertentu biasanya jumlahnya meningkat, seperti lebaran misalnya. Agus Menambhakan, sementara itu khusus anak-anak telantar yang sudah ditampung di panti asuhan, bukan lagi anak terlantar. Karena mereka sudah terurus oleh pihak Panti Asuhan, bahkan sudah dibina, juga mendapatkan pendidikan yang layak.

Agus juga menyindir, soal anak yang kepalanya berulat yang sempat dirawat di RS dr Sobirin, Rabu (5/11) kembali minggat dari rumah sakit, padahal sudah beberapa kali anak itu dibawa berobat. “Tadi pagi saya cek ke rumah sakit, ternyata ia sudah minggat lagi,” tandasnya.

Diakui Agus, pihaknya sampai saat ini belum bisa memastikan identitas dan dari mana asal anak itu, begitu juga dengan orang tuanya. “Memang ada informasi siapa orang tuanya, namun setelah dicek ternyata tidak benar,” jelasnya. (04)

Tidak ada komentar: