Senin, 03 November 2008

Wahab: Idealnya Satu Kelurahan Satu

LUBUKLINGGAU-Tujuan utama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah untuk meningkatkan minat anak usia 0 hingga 6 tahun agar dapat mengenal lingkungan, demikian yang diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, melalui Kasubid PAUD A Wahab AMAPD, di kantornya Senin (3/11).

Selain itu lanjut Wahab, keberadaan PAUD dapat membantu warga yang tidak mampu untuk memasukan anaknya di Taman Kanak-kanak (TK). PAUD merupakan pra pendidikan sebelum anak masuk SD. Antara PAUD dan TK fungsinya hampir sama. PAUD lebih dititik beratkan bermain sambil belajar sementara TK sudah mengarah kepada pendidikan formal.

Untuk itu kata Wahab, pihaknya terus memberikan pembinaan dan mendorong warga agar berperan untuk berpatisipasi pada lembaga pendidikan non formal tersebut. Wahab mengaku, dalam pembinaan PAUD, pihaknya juga ditopang oleh Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Dra Hj Septiana Zuraida SH MSi.

Dia, begitu antusias mendukung keberadaan PAUD dengan memberikan dukungan moral maupun material. Sehingga pengelolah PAUD termotivasi olehnya. Kemudian tingkat partisipasi masyarakat terhadap PAUD sudah cukup baik. Hal tersebut dapat dibuktikan, yang pertama PAUD didirikan pada tahun 2002 yang hanya ada satu PAUD sedangkan sekarang jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008, kini tercatat ada 18 unit PAUD yang eksis, sementara itu ada 2 unit yang sifatnya temporer. Maksudnya PAUD tersebut aktif ketika ada murid saja, begitupun sebaliknya kalau tidak ada murid tidak beroperasi.

“Harapan kita jumlahnya akan terus bertambah tahun depan. Sebab idealnya satu kelurahan satu PAUD,” bebernya.

Kemudain Wahab menyebutkan, Total murid PAUD, sebanyak 465 dengan rincian perempuan 234, laki-laki 231. Sedangkan Angka Partisipasi Kasar (APK) anak usia 0-6 tahun yang belajar di PAUD 1,02 persen. Sedangkan angka partisipasi masyarakat (APM) 0,06 persen. “Kita menargetkan tahun 2009 nanti kalau bisa mencapai angka 0,06 persen untuk APM,” harapnya. (04)

Tidak ada komentar: